Memulai usaha kecil menengah (UKM) merupakan langkah berani yang patut diapresiasi. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa risiko rugi selalu mengintai. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kerugian adalah minimnya peminat.

Sebelum memulai UKM, penting untuk melakukan riset dan analisis pasar untuk mengetahui jenis usaha yang memiliki peluang sukses di Indonesia. Hindari jenis usaha yang rawan rugi karena kurangnya peminat, dan fokuslah pada usaha yang memiliki potensi pasar yang besar dan prospek yang cerah.Berikut beberapa jenis UKM yang rawan rugi di Indonesia karena kurangnya peminat:

1. Usaha Jualan Barang Antik

Meskipun memiliki nilai sejarah dan estetika tinggi, minat terhadap barang antik di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti harga yang relatif mahal, target pasar yang terbatas, dan kurangnya edukasi tentang nilai dan sejarah barang antik.

2. Bisnis Jasa Titip (Jastip)

Bisnis jastip sempat booming beberapa tahun lalu. Namun, seiring dengan kemudahan akses online dan platform e-commerce, popularitasnya mulai menurun. Hal ini membuat bisnis jastip semakin sulit untuk bersaing dan mendapatkan keuntungan.

3. Usaha Kuliner dengan Menu Unik

Menawarkan menu unik dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah usaha kuliner. Namun, jika tidak diiringi dengan strategi marketing yang tepat dan target pasar yang jelas, usaha kuliner dengan menu unik berisiko mengalami kerugian. Hal ini karena belum tentu semua orang menyukai rasa atau jenis makanan yang unik.

4. Usaha Penyewaan Kostum

Usaha penyewaan kostum umumnya ramai saat musim tertentu, seperti Halloween, Carnaval, atau perayaan keagamaan. Di luar musim tersebut, permintaan kostum cenderung menurun drastis, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi pengusaha.

5. Bisnis Online yang Jual Produk Impor

Bisnis online yang menjual produk impor memiliki beberapa risiko, seperti fluktuasi nilai tukar mata uang, lama waktu pengiriman, dan biaya bea cukai yang tinggi. Hal ini dapat membuat harga produk menjadi lebih mahal dan sulit bersaing dengan produk lokal.